حَدَّ ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوْسَى الجُرَشِىُّ البَصْرِىُّ حَدَّ
ثَنَا أَبُوْدَاوُدَ الطَّيَالِسِىُّ أَخْبَرَنَاهَمَّامٌ عَنْ خِلَاسِ بْنِ عَمْرٍوعَنْ
عَلِىٍّ قَالَ:(نَهَى رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَحْلِقَ
اْلمَرْأَةُ رَأْسَهَا)
Artinya: “telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Musa al-Juraisyi
al-Basri, menceritakan kepadaku Abu Dawud al-Tayalisi, memberikan kabar
kepadaku Hammam, dari Qatadah, dari Khalas bin 'Amr, dari 'Ali berkata:
Rasulullah SAW melarang wanita mencukur rambut kepalanya”.[1]
v
Para Perawi yang ada di dalam hadits di atas:
1.
Al-Tirmidzi
·
Nama Lengkap : Muhammad bin 'Isa bin Surat bin Musa
al-dahak (209-279 H)
·
Kunyah : Aba Isa al-Tirmidzi al-dariri
alHafiz
·
Guru-gurunya : Qutaibah bin Sa'id, Imam Bukhori, dll.
·
Murid-muridnya : Muhammad bin Mahbub, Muhammad bin
Basysyar, dll
Komentar :
a.
Al-Hakim Abu
Abdullah berkata: “Saya mendengar Umar bin 'Ak berkata: Imam bukheri wafat dan
tidak meninggalkan seoramg ulama penggantinya di Khurasan seperti Abu Isa
Al-Tirmidzi dalam Bidang ilmu kekuatan hafalannya, wara', dan kezuhudannya.
b.
Al-Hafidz Abu
Hatim Muhammad Ibnu hibban dalam al-Tsiqah mengatakan: “al-Tirmidzi adalah
ulama pengumpul hadits, penyuun kitab, oenghafal hadits, dan sring diskusi
dengan para ulama.”
c.
Abu Ya'la al-Kalili
dalam kitabnya Ulum al-Hadits mengatakan: Muhammmad bin Isa al-Tirmidzi, adalah
seorang penghafal dan ahli hadits yang diakui para ulama. Dia memiliki kitab
sunan dan kitab al-jarh wa al-Ta'dil. Abu Muhmus dan al-Ajla merieayatkan
hadits dirinya. Al-Tirmidzi terkenal sebagai orang yang amanah, ulama yang
berilmu luas. Kitabnya al-Jami' al-Shahih sebagai bukti atas ketinggian
ilmunya, kekuatan hafalannya, banyak bacaannya, dan penguasaan hadits yang
mendalam.
d.
Al-Hafidz Ibnu
Katsir dalam bukunya Bidayah wa al-Nihayah menjelaskan; “ Sikap ibnu Hazm yang
merendahkan al-Tirmidzi, tidak akan mengurangi kemuliaannya. Ibnu Hazm dalam
kitabnya al-Muhallah berkata:”Siapa sih Muhammad bin Isa al-Surah itu?” Sikap
ini tidak akan merendahkan al-Tirmidzi, bahkan sebaliknya dapat merendahkan
Ibnu Hazm sendiri dimata para ulama hadits. “Ibnu Katsir menambah:”Apakah
logis, jika terangnya siang memerlukan bukt?”.
e.
Ibnu Hajar juga
mengecam Ibnu Hazm dan menilainya kesombongan Ibnu Hazm terhadap ulama
terpercaya dan ternama.[2]
2.
Muhammad bin Musa al-Harasyi (dalam kitab ditulis Jurasyi)
·
Nama Lengkap : Muhammad bin Musa bin Nufay'al-Harasyi
(w.248 H).
·
Kunyahnya : Abu Abdillah al-Bashri
·
Guru-gurunya : Hammad bin Zaid, Ziyad bin
Rabi'al-Yahmadi Abu Dawud al-Tayalisi, dll
·
Murid-muridnya : al-Tirmidzi, al-Nasa'i, dll
Komentar:
a.
Abu 'Ubaid
al-Ajari; aku bertanya kepada abu daud tentang Muhammad bin Musa, kemudian ia
menjawab bahwa Muhammad bin Musa lemah dan Da'if.
b.
Abu Hatim : Syaikh
c.
Al-Nasai : Salih
d.
Abu Dawud : Da'if
e.
Al-Asqalani : layyin
f.
Al-Hafiz ibn
Hajar: Ketetapan pembicaraan al-Nasai dalam wilayah kekuasaan syekh: saya
mengharapkan ia jujur, dan maslamah berkata: penglihatanku ia salih.[3]
3.
Abu Dawud al-Tayalisi
·
Nama Lengkap : Sulaiman bin Daud al-Jarud (w.204 H)
·
Kunyah : Abu Dawud al-Tayalisi
al-Basri
·
Guru-gurunya : Hammad bin Salamah, Hammam bin Yahya,
Israil bin Yunus.dll
·
Murid-muridnya : Abdullah bin Imran al-Asbahani, Muhammad
bin Musa al-Harasyi, Muhammad bin Basysyar bundar, dll.
Komentar:
a.
Ja'far
al-Firyabi, dari 'Amr bin'Ali: tsuqah.
b.
Ali bin Madini : aku tidak melihat seseorang yang lebih
baik hafalannya daripada Abu Dawud al-Tayalisi.
c.
Amr bin Ali : Aku mendengar Abdurrahman bin
mahdi: Asdaq al-Nas
d.
Usman berkata:
Abdurrahman lebih kita sukai dalam segala hal, dan abu Dawud orang yang paling
banyak riwayatnya dari Syu'bah.
e.
Hafs bin Umar
al-Mahriqani berkata: Waki berkata: Abu Dawud ginungnya ilmu.
f.
Ibrahim bin
sa'id al-jauhari berkata: Abu dawud at-Tayalisi melakukan kesalahan pada 1000
hadits.
g.
al-Nasai
Tsiqat, diantara orang yang paling bagus dialektikanya.[4]
4. Hammam
·
Nama Lengkap:
Hammam bin Yahya bin Dinar al-Audzi al-Muhallimi (w.163H)
·
Kunyah : Abu Abdillah, Abu Bakar
al-Basri
·
Guru-gurunya : Anas bin Sirin, Qatadah bin Di'amah,
Yahya bin Abi katsir, dll
·
Murid-muridnya : Abu Dawud at-Tayalisi, Habban bin Hillal,
Daud bin Muhabbar, dll
Komentar:
a.
Ahmad bin Sinan
al-Qattan berkata: Aku mendengar Yazid bin Harun berkata: adapun Hammam kuat
dalam hadis.
b.
Zakariya bin
Yahya al-Saji: Menceritakan padaku ahmad bin Muhammad, berkata: aku mendengar
Ahmad bin Hanbal berkata: Hammam Tsiqah, bahwasanya dia adalah orang yang
paling tepat memberi penjelasan tentang
Yahya bin Abi Katsir.
c.
Muhammad bin
Ali bin Sahl al-Marwazi dari hiban bin Musa: aku mendengar Abdullah al-Mubarak
berkata: Hammam tetap Qatadah
d.
Muhammad bin
Sa'ad : tsiqah, boleh jadi keliru dalam hadits
e.
Abdurrahman bin
Hatim : la ba'sa bih
f.
Muhammad bin
Minhal al-Dariri: berkata, saya mendengar dari Yazid bin Zurai' berkata: Hammam
hafalannya jelek dan tulusannya bagus.[5]
5. Qatadah
·
Nama Lengkap : Qatadah bin Di'amah bin Qatadah bin Aziz
bin 'Amr bin Rabi'ah bin 'Amr bin Harits bin Sadus (w.117 H)
·
Kunyah : Abu al-Khattab al-Basri
·
Guru-gurunya : Anas bin Malik, Hasan bin al-Basri,
Khalas al-Hajari, dll.
·
Murid-muridnya : Hammad bin Salam, Hassan bin Billal,
Hammam bin Yahya, dll
Komentar:
a.
Assa'q bin
Hazn: menceritakan kepada kami Zaid Abu 'Abd al-Wahid, berkata: aku mendengar
Sa'id bin Musayyub berkata: tidak ada seorang iraqi yang mendatangiku lebih
hafal dari Qatadah.
b.
Ishak bin
Mansur : tsiqah
c.
Al-Asqalani : tsiqah tsabat Abu Razzaq berkata
dari ma'mar: saya mendengar dari qatadah berkata: tidak ada ayat dalam
Al-Qur'an kecuali saya mendengar sesuatu dari al-Qur'an.[6]
6.
Khilas
·
Nama lengkap : Khilas bin 'Amr al-Hajari al-Basri (w.100
H)
·
Kunyah :
·
Guru-gurunya : 'Abdullah bin Abbas, 'Abdullah bin
'Utbah bin Mas'ud, 'Ali bin Abu Thalib, dll
·
Murid-muridnya : Dawud bin Abi Hindun, Qatadah, Malik bin
Dinar, Ziyad bin Sulaim, dll.
Komentar:
a.
Abdullah bin
Ahmad Hanbal: tsiqah tsiqah
b.
Ishak bin
Mansur berkata, dari Yahya bin Main: tsiqah
c.
Abu Hatim:
dikatakan: ditangan Khilas ada tulisan-tulisan 'Ali, dan tidak kuat.
d.
Abu 'Ubaid
al-Ajurri; ditanyakan Abu Dawud, tentang Khilas, kemudian dia berkata: tsiqah
tsiqah. Dikatakan: Apakah dia mendengar dari Ali? Jawab: tidak
e.
Muhammad bin
Sa'ad: Khilas meriwayatkan dari 'Ali, 'Ammar, dulu ia memiliki banyak hadis, ia
memiliki shuhuf yang dianggap hadis bagi dia dan disampaikan ke orang.
f.
Abu Ahmad bin
Adi: Khilas memiliki hadis-hadis yang baik, dan aku tidak melihat secara umum
cela dalam hadisnya.[7]
7.
Ali bin Abi Thalib
·
Nama Lengkap : Abdu Manaf bin Abd al-Muthalib bin
Hasyim al-Qurasyi (w.64 H)
·
Kunyah : Abu al-Hasan al-Hasyimi Amir
al-Mukminin anak paman Rasulullah
·
Guru-gurunya : Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar
as-Shiddiq, 'Umar bin Khattab, dll
·
Murid-muridnya : Khilas bin Amr al-Hajari, Husain bin
Safwan, Sa'id bin al-Musayyab, dll
[1] Abi
Isa Muhammad bin Isa bin Saurah (yang kemudian dikenal dengan al-Tirmidzi), Sunan al-Tirmidzi, Juz II, (Dar
al-Fikr), hlm: 266.
[2] Ahmad
ibn Hajar al-Asqalani, Tahdzib al-Tahdzib, Juz IX, (Beirut: Dar al-Kutub
al-'Ilmiyah), hlm: 387
[3] Ahmad
ibn Hajar al-Asqalani, Tahdzib al-Tahdzib, Juz IX, (Beirut: Dar al-Kutub
al-'Ilmiyah), hlm: 425
[4] Jamaliddin
Abi Al-Hajjaj Yusuf Al Mizzi, Tahdzib al-Kamal fi asma'i al-Rijal, (Beirut: Dar
al Fikr, 1994), Juz VIII, hlm: 34-39
[5] Jamaliddin
Abi Al-Hajjaj Yusuf Al Mizzi, Tahdzib al-Kamal fi asma'i al-Rijal, (Beirut: Dar
al Fikr, 1994), Juz XIX, hlm: 301-305
[6] Jamaliddin
Abi Al-Hajjaj Yusuf Al Mizzi, Tahdzib al-Kamal fi asma'i al-Rijal, (Beirut: Dar
al Fikr, 1994), Juz XV, hlm: 224-233
[7] Jamaliddin
Abi Al-Hajjaj Yusuf Al Mizzi, Tahdzib al-Kamal fi asma'i al-Rijal, (Beirut: Dar
al Fikr, 1994), Juz V, hlm: 526-527
Tidak ada komentar:
Posting Komentar